HADAPI MEA 2015, GUBERNUR AJAK MAHASISWA GUNAKAN PRODUK DALAM NEGERI
Jumat, Agustus 29, 2014 | Diposting oleh
Unknown |
Edit Entri
Untuk lebih mempersiapkan diri menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, Gubernur Jawa Timur
H Soekarwo mengajak mahasiswa menggunakan produk dalam negeri. Hal ini
adalah bentuk penghargaan dan apresiasi atas karya anak bangsa.
“Mahasiswa kan pewaris nasionalisme jadi bentuknya dengan menggunakan produk dalam negeri atau ACI (Aksi Cinta Indonesia),” kata Soekarwo. Hal tersebut disampaikan Pakde Karwo sapaan akrabnya saat membuka Kongres Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) IX di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Kamis (28/8) sore.
Pakde menuturkan dalam kompetisi Pasar Bebas 2015, masyarakat dituntut untuk mencintai produk dalam negeri. Dalam hal ini menurutnya, mahasiswa sebagai penggerak bangsa, harus terus menggalakkan ACI. Sebab tantangan kedepan adalah terus meningkatkan kualitas dan melakukan efisiensi terhadap produksi. Keadilan dan efisiensi menjadi kata kunci dalam mengatasi setiap permasalahan kehidupan manusia.
Selain itu, gubernur juga meminta mahasiswa terus memberikan kontrol terhadap kebijakan pemerintah agar masyarakat terlindungi dari derasnya arus liberalisasi yang masuk. Tujuannya agar pemerintah hadir untuk membendung maupun mengatasi segala kelemahan yang diciptakan dalam liberalisasi ekonomi. “Pemerintah harus membela masyarakat yang kalah didalam persaingan pasar,” tegas Pakde.
Menghadapi MEA 2015, Pakde menegaskan, Jatim siap menghadapinya. Tahun 2012, PDRB Jatim mencapai 1.1001,72 dan Tahun 2013 meningkat sebesar 1.136,33. Dari jumlah tersebut, kinerja perdangangan antar pulau meningkat pesat. Semester I Tahun 2014 Jatim mengekspor Rp 199,670 trilliun dan mengimpor Rp. 157.341 trilliun. Artinya, terdapat surplus perdagangan sebesar Rp. 28, 415 trilliun dari perdagangan antar pulau.
Kini jumlah UMKM di Jatim sebanyak 6.825.931 mampu menyerap tenaga kerja sebesar 11.117.439. Dari jumlah tersebut terdiri dari usaha kecil sebanyak 3,84, menengah 0,45 dan mikro 94,71 persen. “Kami akan terus menstandarisasi produk barang dan jasa yang akan masuk ke Jatim,” tambahnya.
Ketua Pengurus Pusat KMHDI, I Kadek Adiawan mengatakan kongres ini diharapkan bisa mencetak kader dan pemimpin negarawan. "Tidak penting bagi kader kami menjadi apa, akan tetapi terlebih bagaimana kader KMHDI bisa bermanfaat bagi ummat, bangsa dan negara," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Kadek juga menyampaikan terima kasih pada Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Surabaya yang telah mendukung acara baik secara materiil maupun moril. “Kami ucapkan terima kasih banyak atas dukungan kepada pemprov, pemkot serta para pendukung acara yang lain,” tuturnya.
Acara yang direncanakan selama empat hari ini (28-31/8) akan diisi dengan berbagai kegiatan yakni pembahasan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), pergantian pengurus pimpinan pusat KMHDI, seminar nasional, tirtha yatra dan bhakti sosial ke Desa Bongso Wetan Kabupaten Gresik.(luk)
sumber : http://kominfo.jatimprov.go.id/watch/41096
“Mahasiswa kan pewaris nasionalisme jadi bentuknya dengan menggunakan produk dalam negeri atau ACI (Aksi Cinta Indonesia),” kata Soekarwo. Hal tersebut disampaikan Pakde Karwo sapaan akrabnya saat membuka Kongres Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) IX di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Kamis (28/8) sore.
Pakde menuturkan dalam kompetisi Pasar Bebas 2015, masyarakat dituntut untuk mencintai produk dalam negeri. Dalam hal ini menurutnya, mahasiswa sebagai penggerak bangsa, harus terus menggalakkan ACI. Sebab tantangan kedepan adalah terus meningkatkan kualitas dan melakukan efisiensi terhadap produksi. Keadilan dan efisiensi menjadi kata kunci dalam mengatasi setiap permasalahan kehidupan manusia.
Selain itu, gubernur juga meminta mahasiswa terus memberikan kontrol terhadap kebijakan pemerintah agar masyarakat terlindungi dari derasnya arus liberalisasi yang masuk. Tujuannya agar pemerintah hadir untuk membendung maupun mengatasi segala kelemahan yang diciptakan dalam liberalisasi ekonomi. “Pemerintah harus membela masyarakat yang kalah didalam persaingan pasar,” tegas Pakde.
Menghadapi MEA 2015, Pakde menegaskan, Jatim siap menghadapinya. Tahun 2012, PDRB Jatim mencapai 1.1001,72 dan Tahun 2013 meningkat sebesar 1.136,33. Dari jumlah tersebut, kinerja perdangangan antar pulau meningkat pesat. Semester I Tahun 2014 Jatim mengekspor Rp 199,670 trilliun dan mengimpor Rp. 157.341 trilliun. Artinya, terdapat surplus perdagangan sebesar Rp. 28, 415 trilliun dari perdagangan antar pulau.
Kini jumlah UMKM di Jatim sebanyak 6.825.931 mampu menyerap tenaga kerja sebesar 11.117.439. Dari jumlah tersebut terdiri dari usaha kecil sebanyak 3,84, menengah 0,45 dan mikro 94,71 persen. “Kami akan terus menstandarisasi produk barang dan jasa yang akan masuk ke Jatim,” tambahnya.
Ketua Pengurus Pusat KMHDI, I Kadek Adiawan mengatakan kongres ini diharapkan bisa mencetak kader dan pemimpin negarawan. "Tidak penting bagi kader kami menjadi apa, akan tetapi terlebih bagaimana kader KMHDI bisa bermanfaat bagi ummat, bangsa dan negara," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Kadek juga menyampaikan terima kasih pada Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Surabaya yang telah mendukung acara baik secara materiil maupun moril. “Kami ucapkan terima kasih banyak atas dukungan kepada pemprov, pemkot serta para pendukung acara yang lain,” tuturnya.
Acara yang direncanakan selama empat hari ini (28-31/8) akan diisi dengan berbagai kegiatan yakni pembahasan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), pergantian pengurus pimpinan pusat KMHDI, seminar nasional, tirtha yatra dan bhakti sosial ke Desa Bongso Wetan Kabupaten Gresik.(luk)
sumber : http://kominfo.jatimprov.go.id/watch/41096
Label:
Berita Utama,
Pemerintahan/Politik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan komentar anda di sini, kasih masukan apa saja.