Index Berita

Links


Pengikut

PRAMUKA MILIK RAKYAT INDONESIA

Era globalisasi dewasa ini penuh dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, akan tetapi manusia tetap merupakan faktor penentu paling utama. Untuk itulah, sangat perlu membangun manusia yang memiliki karakter, serta membangun bangsa yang memiliki watak yang kuat. Dan Pramuka merupakan salah satu wadah belajar pendidikan berkarakter. Demikian sambutan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, DR. H. Adhyaksa Dault, M.Si, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf saat mebuka Jambore daerah Tingkat Provinsi Jawa Timur dan peringatan Hari Pramuka Ke-53 di Bumi Perkemahan Serut Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, Kamis (14/8).
Sesuai dengan tema peringatan Hari Pramuka ke-53,“Mantapkan Pembentukan Karakter Kaum Muda Melalui Gugus Depan Terakreditasi”, bukan hanya membangun manusia atau pemuda cerdas yang menguasai ilmu pengetahuan, akan tetapi juga pemuda yang tangguh kepribadiannya, luhur budi pekertinya, menjunjung kesatuan dan persatuan Indonesia. Karena pemuda demikianlah yang akan sanggup menghadapi tantangan globalisasi, sanggup menghadapi berbagai persoalan negeri ini, serta sanggup untuk menatap masa depan dengan baik. Oleh karena itu, Gerakan Pramuka masih dan akan tetap relevan dengan perkembangan zaman.
Dalam sambutan itu Gus Ipul juga mengingatkan pidato Presiden Soekarno pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara yang disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA menegaskan,” Bekerjalah Sekeras-kerasnya agar pengembala kerbau, para mahsiswa bisa mengatakan aku banggan menjadi anggota Pramuka”. Jadi disimpulkan, pramuka bukan milik orang-orang berseragam pramuka, namun pramuka milik rakyat Indonesia. Sebelumnya Wakil Ketua Kwartir Daerah Jawa Timur, menjelaskan, pemuda ikon bangsa yang notabene adalah penerus cita-cita bangsa. Dan pramuka adalah agen misi pendidikan yang berkarater. Melalui Tema Jamda 2014, “Cintai Alam, Sejahtera Negeriku,”, Kwarda Jatim mengajak seluruh pewserta Jamda yang berjumlah sekitar 1600 peserta untuk  siap dan sanggup menjadi putra-putra bangsa yang berkarater serta siap bersaing di dunia internasional.
Pembukaan Jamda 2014 dan Peringatan hari Pramuka ke-53 ditandai pemukulan bedug oleh Wagub Jatim. Juga diacarakan penganugerahan tanda Penghargaan Lencana Pancawarsa, Lencana  Dharmabhakti dan Lencana Melati dan Tunggul Kwartir terbaik implementasi Krida Saka Bakti Husada.  Untuk Lebncana Melati diantaranya diberikan kepada FB. Datoek Soejoto dari Tulungagung, DRs. H. Widodo Saka Bhayangkara Lencana Darma Bhakti, Saka Bakti Husada Balen dari Bojonegoro meraih Terbaik I, Bakti Husada Nganjuk terbaik II dan Bakti Husada Pasru Jambe Lumajangbaik III. Sementara Brivet Pendukung Brigade Penolong diberikan oleh Wakil Bupati Blitar, Wakil Bupati Situbondo dan Wakil Bupati Probolinggo.
Acara tersebut juga dimeriahkan oleh berbagai atraksi seni tari kolaborasi, pencak silat dari anggota IPSI Kabupaten Blitar. Bahkan Wakil Gubernur yang didampiungi Bupati Blitar, H. Herry Noegroho serta beberapa pejabat lainnya turut berbaur dengan peserta sekaligus berkesempatan menyanyikan lagu-lagu daerah. Selajutnya, Wagub dan bebrapa pejabat melakukan kunjungan ke lokasi perkemahan  peserta Jamda.
Sekedar catatan, sebelumnya peserta Jamda Kabupaten Blitar yang berjumlah 48 orang dilepas oleh Wakil Bupati Blitar, 12 Agustus 2014 di halaman kantor Bupati Blitar. Orang nomor dua ini berpesan, peserta jamda harus jaga kekompakan, raih prestasi sebaik mungkin.
Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA. Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA (Humas) sumber:http://www.blitarkab.go.id/2014/08/12079.html

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentar anda di sini, kasih masukan apa saja.

Widget edited by ary artisteer

Buku Tamu

Galery

Apa yang anda butuhkan