KEMENAG NYATAKAN KURIKULUM 2013 PALING ISLAMI
Senin, September 22, 2014 | Diposting oleh
BUMI PENATARAN TC |
Edit Entri
Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan kurikulum 2013 yang
sedang digalakkan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan merupakan kurikulum paling Islami dalam sejarah pendidikan
nasional.
Pada Kurikulim 2013, peserta didik dituntut memiliki kompetensi pengetahuan memadai, terampil dalam mempraktikkan pengetahuan dan memperbaiki afeksi baik sosial maupun transendental.
Wamenag menjelaskan, penerapan Kurikulum 2013, Pendidikan Agama Islam (PAI) memperoleh momentum terbaik bagi peningkatan SDM anak bangsa. “Khusus bagi peserta didik PAUD/TK/SD, usia 3 – 12 merupakan usia emas (golden age). Dimana seorang anak dapat memperoleh masukan/input pembelajaran,” tutur Nasaruddin, Senin (22/9).
Wamenag mencontohkan dalam melaksanakan pembelajaran PAI, seorang guru dapat mengaitkan pelajaran berwudlu dalam rangka mensucikan diri yang dikaitkan dengan membersihkan dosa-doa yang telah dilakukan oleh mata, tangan, telinga dan kaki kita. I’tibar seperti ini juga dapat ditemukan pada beberapa contoh ibadah yang lain.
Guru Besar Ilmu Tafsir ini menambahkan, kelebihan kurikulum 2013 dari kurikulum sebelumnya di antaranya memberikan ruang seluas-luasnya bagi guru untuk eksplorasi dalam menalar/mengaitkan antara tema bahan ajar dengan kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran ini dikenal dengan langkah asosiasi dalam pendekatan saintifik (scientific approach).
Wakil Ketua MUI, KH Maruf Amin menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) karena telah memberikan porsi yang lebih besar kepada Pendidikan Agama dan Akhlak Mulia dalam Kurikulum 2013 dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya.
MUI berharap Kurikulum 2013 dapat memperbaiki pendidikan ke arah yang lebih baik. Islam mengajurkan perbaikan yang berkelanjutan. "Adalah tugas pemerintah untuk membawa kemashlahatan masyarakat. Bukan kurikulum sebelumnya tidak baik, kalau ada yg lebih baik, kita harus mengambil yang lebih baik," ujar Maruf.
Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan, Musliar Kasim mengatakan penyusunan Kurikulum 2013 melibatkan sekitar 1.000 orang, mulai dari penyusunan materi hingga pelatihan guru.
Dikatakan Musliar, semua mata pelajaran dalam Kurikulum 2013 harus membangun sikap sosial dan spritual. "Sikap sosial umpamanya menekankan adanya team work dalam pembelajaran. Sedangkan sikap spritual umpamanya dengan menghayati anggota tubuh sebagai ciptaan Tuhan yang sangat sempurna", terang Musliar.
Untuk mempersiapkan buku pegangan guru maupun peserta didik, Kemdikbud melibatkan guru dalam setiap pembahasan agar isi maupun materi dapat dilakukan secara komprehensif. Namun dalam keterlibatan itu tidak mungkin mengajak semua guru yang jumlahnya 2,9 juta orang. Sehingga dipilih guru yang mempunyai pengalaman dan rekam jejak dalam penyusunan kurikulum. (luk) sumber: http://kominfo.jatimprov.go.id/watch/41418
Pada Kurikulim 2013, peserta didik dituntut memiliki kompetensi pengetahuan memadai, terampil dalam mempraktikkan pengetahuan dan memperbaiki afeksi baik sosial maupun transendental.
Wamenag menjelaskan, penerapan Kurikulum 2013, Pendidikan Agama Islam (PAI) memperoleh momentum terbaik bagi peningkatan SDM anak bangsa. “Khusus bagi peserta didik PAUD/TK/SD, usia 3 – 12 merupakan usia emas (golden age). Dimana seorang anak dapat memperoleh masukan/input pembelajaran,” tutur Nasaruddin, Senin (22/9).
Wamenag mencontohkan dalam melaksanakan pembelajaran PAI, seorang guru dapat mengaitkan pelajaran berwudlu dalam rangka mensucikan diri yang dikaitkan dengan membersihkan dosa-doa yang telah dilakukan oleh mata, tangan, telinga dan kaki kita. I’tibar seperti ini juga dapat ditemukan pada beberapa contoh ibadah yang lain.
Guru Besar Ilmu Tafsir ini menambahkan, kelebihan kurikulum 2013 dari kurikulum sebelumnya di antaranya memberikan ruang seluas-luasnya bagi guru untuk eksplorasi dalam menalar/mengaitkan antara tema bahan ajar dengan kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran ini dikenal dengan langkah asosiasi dalam pendekatan saintifik (scientific approach).
Wakil Ketua MUI, KH Maruf Amin menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) karena telah memberikan porsi yang lebih besar kepada Pendidikan Agama dan Akhlak Mulia dalam Kurikulum 2013 dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya.
MUI berharap Kurikulum 2013 dapat memperbaiki pendidikan ke arah yang lebih baik. Islam mengajurkan perbaikan yang berkelanjutan. "Adalah tugas pemerintah untuk membawa kemashlahatan masyarakat. Bukan kurikulum sebelumnya tidak baik, kalau ada yg lebih baik, kita harus mengambil yang lebih baik," ujar Maruf.
Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan, Musliar Kasim mengatakan penyusunan Kurikulum 2013 melibatkan sekitar 1.000 orang, mulai dari penyusunan materi hingga pelatihan guru.
Dikatakan Musliar, semua mata pelajaran dalam Kurikulum 2013 harus membangun sikap sosial dan spritual. "Sikap sosial umpamanya menekankan adanya team work dalam pembelajaran. Sedangkan sikap spritual umpamanya dengan menghayati anggota tubuh sebagai ciptaan Tuhan yang sangat sempurna", terang Musliar.
Untuk mempersiapkan buku pegangan guru maupun peserta didik, Kemdikbud melibatkan guru dalam setiap pembahasan agar isi maupun materi dapat dilakukan secara komprehensif. Namun dalam keterlibatan itu tidak mungkin mengajak semua guru yang jumlahnya 2,9 juta orang. Sehingga dipilih guru yang mempunyai pengalaman dan rekam jejak dalam penyusunan kurikulum. (luk) sumber: http://kominfo.jatimprov.go.id/watch/41418
Label:
Berita Utama
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan komentar anda di sini, kasih masukan apa saja.