GULA IMPOR BEREDAR, HARGA TEBU KIAN MEROSOT
Senin, September 15, 2014 | Diposting oleh
BUMI PENATARAN TC |
Edit Entri
Blitar - Sejak awal tahun 2014 ini, harga jual tebu
hasil petani Kab. Blitar merosot. Bahkan jika dibandingkan satu bulan
yang lalu, harga bahan baku pembuatan gula pasir tersebut kian anjlok.
Jika sebelumnya petani masih mendapatkan hasil Rp 38.000,- /kuintal
tebu, kini justru makin menurun menjadi hanya Rp 25.000,- hingga Rp
30.000,- /kuintal tebu.
Menurut Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Blitar, Supandi, tahun ini merupakan tahun terburuk bagi petani tebu. Harga tebu di pasaran hancur. Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi pada 2012 lalu, dimana harga jual tebu relatif tinggi di kisaran Rp 55.000,- hingga Rp. 60rb/kuintal. Penyebabnya tidak lain karena beredarnya gula import di pasaran. Gula ravinasi yang seharusnya hanya diperuntukkan kebutuhan industri tersebut justru marak di pasaran dan banyak dikonsumsi masyarakat. Dampaknya gula kristal produksi Pabrik Gula banyak yang tertahan di gudang. Ini menjadikan pabrik gula membatasi pembelian tebu dari petani. Terkait hal ini, Supandi mengaku Pemkab. Blitar tidak bisa berbuat banyak untuk membantu petani tebu. Sebab solusi dari permasalahan ini hanyalah penghentian pembelian gula import yang sepenuhnya menjadi kebijakan pemerintah pusat.
Berdasarkan data Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Blitar, sampai dengan tahun 2014, luas lahan tebu di Kab. Blitar mencapai 6.500 ha. (IM-Dishubkominfo) sumber: http://www.blitarkab.go.id/2014/09/12299.html
Menurut Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Blitar, Supandi, tahun ini merupakan tahun terburuk bagi petani tebu. Harga tebu di pasaran hancur. Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi pada 2012 lalu, dimana harga jual tebu relatif tinggi di kisaran Rp 55.000,- hingga Rp. 60rb/kuintal. Penyebabnya tidak lain karena beredarnya gula import di pasaran. Gula ravinasi yang seharusnya hanya diperuntukkan kebutuhan industri tersebut justru marak di pasaran dan banyak dikonsumsi masyarakat. Dampaknya gula kristal produksi Pabrik Gula banyak yang tertahan di gudang. Ini menjadikan pabrik gula membatasi pembelian tebu dari petani. Terkait hal ini, Supandi mengaku Pemkab. Blitar tidak bisa berbuat banyak untuk membantu petani tebu. Sebab solusi dari permasalahan ini hanyalah penghentian pembelian gula import yang sepenuhnya menjadi kebijakan pemerintah pusat.
Berdasarkan data Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Blitar, sampai dengan tahun 2014, luas lahan tebu di Kab. Blitar mencapai 6.500 ha. (IM-Dishubkominfo) sumber: http://www.blitarkab.go.id/2014/09/12299.html
Label:
Berita Utama,
Pemerintahan/Politik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan komentar anda di sini, kasih masukan apa saja.